Sabtu, 29 April 2017

Viral! Diam-diam Bekerja dan Menabung untuk Nikahi Pacar, Pria Ini Berakhir Pilu



Nabung demi pacar
Tidak ada yang tahu bagaimana jalan cerita cinta seseorang di masa datang.Yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha sebaik mungkin.
Namun ada pula yang meski sudah berusaha, tapi akhirnya tetap harus berpisah.
Seperti apa yang dialami oleh pria ini.
Cerita seorang pengguna Facebook bernama Fizai belakangan ini menjadi viral di media sosial.
Melalui postingan di Facebooknya, Fizai membagikan kisah asmaranya yang berujung menyakitkan.
Padahal, Fizai sudah berusaha untuk memperjuangkan wanita yang menjadi kekasihnya.
Diam-diam, Fizai bekerja demi bisa menabung.

Postingan Fizai (Facebook)
Uang yang ia hasilkan ia kumpulkan sedikit demi sedikit agar bisa segera menikahi wanita pujaannya.
Sayang, pengorbanan itu harus berujung luka.
Wanita yang ia cintai ternyata lebih memilih pria lain setelah tiga tahun menjalin asmara.
Berikut adalah cerita yang dituliskan oleh Fizai :
"Udah niaatt bangeett tp yaudah Allah udh rencanain semua
Sengaja gua ga pernah ngasih tau kalo gua kerja, yah biar kejutan buat lu nya..
tapi yaudah hati lu berkata lain dan selamat deh abis putus sm gua lu lgsg jadian, move on yg cepat
Terakhir cek sebelum pisah, kira2 ada 1jtan dan inget janji gua buat halalin lu, nih gua buktiin wkwk
* 3 tahun, buat gua ga mudah buat cari lagi.
Apalagi lgsg jadian gitu," tulis Fizai.
Cerita itu pun langsung menjadi viral.
Semenjak diposting pada Rabu (26/4/2017), postingan tersebut telah dibagikan sebanyak 2667 kali.
Sebelumnya, Fizai juga sempat mengunggah capture percakapannya dengan sang kekasih.
Pada postingan yang diunggah 28 Februari lalu tersebut, kekasih Fizai memang memintanya untuk bekerja.
Beriku adalah percakapan dengan kekasihnya yang sempat diunggah Fizai :
Postingan Fizai (Facebook)
"OTW halalin kamu," tulisnya pada unggahan itu.
Sayang akhir yang diharapkan itu tak terjadi.
Netizen pun ikut bersimpati dengan nasib yang menimpa Fizai.
Berikut komentar-komentar dari netizen :
"Sabarr broo fizai.."
"selow gan, wk bentar lagi tenar gan pasti bnyk cewek yg dateng."
"Lanjut kumpulin duitnya buat beli gtx 1080ti."
"Cewek gk cuma satu bang."
"Kelak allah memberikan jodoh yg lbh sholeha bang berdoa kepada allah jodoh sudah di atur kok."
"Semangat bro, gua juga pernah ada di posisi lu 2tahun jagain anak orang niat serius tau tau di hempas gitu ajah wkwkwkw." (*)

sumber : Tribunnews.com

Selasa, 25 April 2017

'Rumah Abunawas' di Handil Bakti Jadi Objek Foto Remaja, Ternyata Milik Seorang Dokter

Sempat ramai dan jadi viral di media sosial instagram, ternyata rumah dengan desain nampak mewah ini menurut cerita Syamsura Ketua RW 01 RT 03 Handil Bakti, Alalak Berangas, Barito Kuala rumah itu milik seorang dokter, Selasa (24/4/2017).

Menurut keterangannya rumah bagian depan yang bertiang 10 pilar itu sudah lebih dari lima tahun didirikan.





Namun bagian belakang rumah yang masih terbuat dari papan dan beratapkan sirap yang nampak tua sudah dibangun sejak puluhan tahun lalu.
Rumah yang sering disebut sebagai rumah Abunawas itu menurut ketua rw memang sengaja belum diselesaikan. Si pemilik masih menunggu kawasan tersebut ramai.
Selain itu ia juga mengatakan sudah banyak orang yang berfoto di depan rumah tersebut.
"Hari minggu (22/4) lalu banyak anak-anak remaja berfoto di antara tiang rumah ini, " cerita Syamsura kepada Bpost online saat ditemui di dekat rumah Abunawas tersebut.

Sumber : (Banjarmasinpost.co.id/ Isti Rohayanti)

Wahai para Istri, Berhentilah Menuntut, Dan Suami, Belajarlah Menuntun, Insyaalloh Surga Akan Berada Dirumah Tanggamu

Sahabat, Betapa banyak konflik rumah tangga terjadi karena masing-masing pihak baik itu suami atau istri sibuk saling menuntut.

Si istri sibuk menuntut untuk dimengerti suami, sedang sang suami sibuk menuntut untuk ditaati istri.

Lalu apakah keinginan dari masing-masing pihak akan tersalurkan dengan cara saling menuntut seperti itu?

Yang akan terjadi bisa jadi hanya lingkaran setan konflik saja, atau jika akhirnya terlaksana tuntutannya hanya melahirkan kondisi ketidak ikhlasan, dimana ini lah salah satu sumber bom waktu di kemudian hari.

Jadi bagaimana ya... ??Apakah kita tidak boleh meminta hak kita kepada pasangan?

Wah... Tentu saja boleh, karena disitulah fungsinya pernikahan yaitu melengkapi ruang kosong yang ada pada diri, jangan membiarkan ruang kosong ini tetap kosong, karena kekosongan itu membuka peluang pondasi rumah tangga akan melapuk di kemudian hari. Jadi... berusaha terus mengkondisikan pasangan agar dapat mengisi ruang kosong yang ada pada diri kita.


Lalu bagaimana caranya membuat pasangan mampu mengisi ruang kosong yang ada pada diri kita?

Yaa... penuhilah kebutuhan kita itu dengan cara "menuntun" bukan "menuntut".

Karena dengan cara menuntun, pasangan akan merasa diterima harga dirinya, sekaligus dibuat percaya diri bahwa dirinya mampu membahagiakan pasangannya. Karena fitrah sejatinya seorang istri adalah ingin taat pada suaminya, dan fitrah sejatinya suami adalah ingin mengayomi istri.

Wah... subhanallah ya, ternyata fitrah sejati pasangan suami istri itu sebenarnya ingin saling membahagiakan satu sama lain, namun karena tidak paham caranya akibatnya hanya konflik saja yang terjadi.

So... mari kita terus belajar menuntun pasangan paham apa keinginan kita, dan berhentilah untuk terlalu banyak menuntut. Dan kemampuan menuntun dengan penuh kesabaran hanya bisa didapat saat kita punya keinginan untuk menuntun diri kita dalam memahami pasangan

Innalillahi, Qari Ini Meninggal Dunia Saat Melantunkan Ayat Quran di Rumah Menteri



Nasional.in ~ Seorang qari bernama Jakfar Abdurrahman meninggal dunia saat mengaji di kediaman Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di kawasan Jemursari, Surabaya, kemarin.

Di rumah Khofifah sedang ada acara peringatan haul untuk suami dan keluarga lainya, yang dilanjutkan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-71 Muslimat Nahdlatul Ulama serta Haul Syekh Abdul Qadir Jailani.

"Ustadz mengisi pembacaan ayat suci Al Quran di rumah Bu Menteri, tapi kemudian pingsan dan meninggal," kata Ketua RT 3/RW VIII Kecamatan Wonocolo, Lilik Baidlowi, kepada wartawan di Surabaya.
 
Ia menceritakan bahwa awalnya tidak ada kejadian luar biasa saat ustadz Jakfar Abdurrahman melantunkan ayat-ayat suci Al Quran di panggung. Jemaah khusyuk mendengarkan bacaannya. Namun tiba-tiba, suara sang ustadz menjadi samar lalu hilang, mikrofon yang dia pengang jatuh.

Jemaah yang melihat ke arah panggung menyaksikan ustadz Jakfar yang saat itu sedang duduk roboh dan tak sadarkan diri.

Panitia langsung naik ke panggung, demikian pula Menteri Sosial. Ustadz kemudian dibawa ke Rumah Sakit Islam Jemursari yang berada tidak jauh dari lokasi.

"Tapi saat belum diperiksa di unit gawat darurat, ustadz sudah menghembuskan napas terakhirnya," ucapnya.

Di lingkungan tempat tinggalnya, ustadz Jakfar dikenal sebagai orang yang santun dan tidak pernah menolak saat diminta membacakan ayat suci Al Quran jika ada warga punya hajat.

Ia menjadi juara MTQ tingkat nasional di Bali beberapa tahun lalu dan kerap diundang di beberapa daerah dan negara lain.

"Kalau sedang ada acara, ustadz selalu memperkenalkan diri dari kampung Wonocolo dan kami warga di sana merasa bangga, terlebih saat acara di luar daerah," katanya.

Selama Ramadhan, ia menjelaskan, ustadz Jakfar biasanya diminta berdakwah di instansi-instansi pemerintahan serta kalangan akademisi.

Selain Jenggot dan Cadar, Cina Juga Larang Beberapa Nama Islami untuk Bayi di Xinjiang



Pemerintah Cina membatasi nama-nama tertentu untuk disematkan kepada bayi yang baru lahir. Hal ini diterapkan di Xinjiang, tempat 10 juta Muslim Uyghur tinggal.

Dilansir dari Human Right Watch, Selasa (25/4), pemerintah Xinjiang baru-baru ini melarang banyak nama dengan konotasi keagamaan yang banyak terjadi di dunia seperti Saddam dan Medina. Orang tua yang menamai anaknya dengan nama-nama itu dianggap melebih-lebihkan semangat religius.
Nantinya, anak-anak dengan nama yang dilarang tidak akan mendapatkan semacam ijazah, yang penting untuk mengakses sekolah umum atau layanan sosial lain. Ini hanya sepenggal peraturan baru yang akan membatasi kebebasan beragama atas nama melawan ekstrimisme religius.

Bulan ini, Xinjiang memberlakukan peraturan baru melarang penggunaan jenggot atau cadar yang tidak normal di tempat umum, dan menjatuhi hukuman bila menolak menonton program televisi atau radio negara. Kebijakan ini dinilai melanggar hak kebebasan beragama dan berkespresi.

Januari lalu, Xinjiang turut memberlakukan peringatan serius kepada pejabat yang dianggap terlalu lunak, dan mereka yang tidak setuju atas kebijakan pemerintah lewat aplikasi chatting. Selanjutnya, Maret, seorang pejabat Uyghur dimutasi karena mengadakan pernikahan di rumah.

Awal bulan ini, 97 pejabat di Hotan mendapat teguran karena tidak merokok di depan tokoh agama, dan malah dianggap telah mencerminkan sikap politik yang tidak sesuai. Berbagai kebijakan itu membuat insiden kekerasan dan ketegangan etnis di Xinjiang meningkat beberapa tahun terakhir.